Jumat, 06 Maret 2015

Arkeolog Temukan Dua Kota yang Hilang di Hutan Honduras


Arkeolog Temukan Dua Kota yang Hilang di Hutan Honduras

LA MOSQUITIA - Arkeolog telah menemukan dua kota yang hilang di dalam kedalaman hutan Honduras. Kota-kota tersebut terlihat dengan adanya piramida, alun-alun, dan artefak-artefak, termasuk patung sosok setengah manusia, setengah jaguar.
Tim yang terdiri dari ahli arkeologi dan bidang lain itu, dibantu oleh tiga orang penunjuk jalan, dengan pengawalan dari pasukan khusus Honduras. Mereka menjelajah hutan dengan berjalan kaki di lembah terpencil La Mosquitia, di mana terdapat tanda-tanda reruntuhan yang ditunjukkan oleh survey udara 2012.
Pemimpin tim tersebut, Chris Fisher, mengatakan kepada The Guardian, bahwa timnya telah mencapai tempat yang belum terjamah oleh manusia selama 600 tahun.
“Binatang-binatang di sana, terlihat seperti mereka belum pernah melihat manusia sebelumnya, monyet, laba-laba dimana-mana, mereka mengikuti dan melemparkan makanan kepada kami sambil berteriak-teriak,” kata Chris dalam laporan yang dilansir The Guardian, Jumat (6/3/2015).
Chris dan timnya menggunakan bantuan teknologi Lidar untuk mengukur jarak dan memandu mereka menjelajahi hutan yang lebat tersebut. Penemuan mereka diduga berasal dari 1.000 setelah masehi sampai 1.400 setelah masehi. Menurut Chris, penyakit yang dibawa bangsa Eropa mungkin merupakan salah satu hal yang membuat kebudayaan ini menghilang. Namun, hal ini tidak dapat diketahui tanpa penggalian lebih lanjut dari situs tersebut dan daerah-daerah sekitarnya.
Ekspedisi tersebut juga menemukan dan mendata 52 artefak yang memiliki kesamaan dengan kebudayaan Maya. Chris mengatakan belum mengetahui apakah kota-kota ini merupakan bukti dari kebudayaan yang hilang atau bukan.
“Inilah permasalahan arkeologi, butuh waktu lama untuk menjelaskan sesuatu. Mungkin butuh satu dekade lagi jika kita bekerja secara intensif di sini, dan kita akan tahu sedikit lebih banyak (mengenai kota tersebut),” ujar Chris.
Ada dugaan yang mengaitkan penemuan Chris dan timnya dengan legenda ‘kota dewa kera yang hilang’ yang diklaim telah ditemukan dalam sebuah ekspedisi pada 1940 oleh jurnalis Theodore Morde. Theodore memasuki hutan Honduras untuk menemukan kota putih legendaris yang pernah didengar penakluk Spanyol beberapa abad silam.
Theodore kembali beberapa bulan kemudian dengan membawa artefak dan cerita-cerita menakjubkan mengenai sebuah kota di mana penduduknya menyembah dewa kera. Namun, Theodore merahasiakan letak penemuannya tersebut karena khawatir, tempat tersebut akan dijarah. Pada akhirnya ia bunuh diri tanpa memberi tahu lokasi kota dewa kera yang ditemukannya. Letak kota tersebut menjadi misteri hingga saat ini.
Sumber : news.okezone.com

Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar